Lelaki itu mengayunkan langkahnya
Setapak demi setapak meniti angka dunia
Menyusur rute yang terus ia cari tujuannya
Setapak demi setapak meniti angka dunia
Menyusur rute yang terus ia cari tujuannya
Orang bilang ia tak banyak bicara
Menyimpan semua kata-kata untuk dirinya
Juga tawa
Digenggam erat keyakinan di tangan kanan
Peluh keringat tersapu oleh tangan kiri
Orang bilang ia tak banyak bicara
Menyimpan semua kata-kata untuk dirinya
Juga tawa
Menyimpan semua kata-kata untuk dirinya
Juga tawa
Langkahnya terhenti di hutan gugur
Tertahan sejuta pertanyaan dari penghuni belantara
Katamu “aku tak ingin semua orang tahu, tentang kotak yang aku bawa.”
Tak banyak yang tahu apa itu kotak rahasia
Orang bilang ia tak banyak bicara
Menyimpan semua kata-kata untuk dirinya
Juga tawa
Itu kini aku tak percaya
karena aku mendengarnya bercerita hingga terbahak
Tertahan sejuta pertanyaan dari penghuni belantara
Katamu “aku tak ingin semua orang tahu, tentang kotak yang aku bawa.”
Tak banyak yang tahu apa itu kotak rahasia
Orang bilang ia tak banyak bicara
Menyimpan semua kata-kata untuk dirinya
Juga tawa
Itu kini aku tak percaya
karena aku mendengarnya bercerita hingga terbahak
Yogyakarta, 28 September 2015
puisinya bagus :)
BalasHapusmampir ke blog aku yuk
www.syiffacerpen.blogspot.com
terima kasih.. :)
Hapus...apa isi kotak itu?
BalasHapusyang jelas isinya bukan sembako:-)
Hapuskalau dikasih tau ya nanti harus ganti judul mas Ryan =D
Hapuswkwkkwkwk iya bener bu Fab =D
HapusBeruntung kamu ya bisa tau apa isi kotak itu. Sebab kamu pencipta ide karakter "Ia". Bikin yang baca penasaran.
BalasHapus:D namanya juga rahasia. terima kasih singgahnya
Hapus