Selasa, 31 Maret 2015

Mas Min Ho Sudah Punya Pacar






Saya terkejut ketika mendengar berita dari radio yang saya setel pagi ini. Lee Min Ho kini sudah punya pacar. Iya, siapa yang tidak kenal dengan aktor ganteng senegeri gingseng itu. Tubuh jangkung, kulit putih, wajah tampan, sungguh kombinasi yang sempurna. Engkaulah sosok lelaki sempurna. Jujur, sakit rasanya mendengar berita itu. Sempat menganggap berita itu hanyalah hoax atau gosip belaka. Tapi apalah daya yang saya punya ketika melihat dari manajemenmu membenarkan berita itu.

Rabu, 25 Maret 2015

Note : #1


Aku tidak akan berbicara soal moral. Siapalah aku yang berani bicara soal moral? bahkan aku sendiri tidak tahu bagaimana orang menilai moral ku sendiri. Aku hanya akan bicara yang menurutku seharusnya tidak dilakukan, akan tetapi ini hanya dari sudut pandangku saja.

Kamis, 19 Maret 2015

Gadis Berpayung



Malam ini hujan deras mengguyur kota di ujung selatan. Jalanan masih ramai dengan kendaraan yang melambatkan lajunya. Emperan toko yang telah tutup dihiasi pengendara motor yang menepi untuk berteduh. Di atas sana kilatan cahaya membentuk akar-akar langit disusul gelegar suara. Nampaknya hujan akan berlangsung lama.

Senin, 16 Maret 2015

Emak dan Tahun Baru Mereka



 ilustrasi : firework

Kalender di bilik rumahku besok sudah harus diganti.
“Besok emak berangkat lebih awal?”
“Iya, kaya biasanya. Kamu jaga rumah ya.”
Aku mengangguk. 

Jumat, 13 Maret 2015

Malu Bertanya Sesat di Jalan, Banyak Bertanya?

Mau pergi ke suatu tempat tapi belum pernah ke sana dan tidak tahu jalan menuju ke sana apa yang dilakukan? Kalau jaman sekarang sih enak ada Google Map, bisa pakai GPS juga. Tapi itu sekarang. Cara yang tidak kalah ampuh yang masih lestari dari dulu sampai sekarang adalah bertanya. Sperti kata pepatah "Malu bertanya sesat di jalan".

Selasa, 10 Maret 2015

Pendusta Jelita


Senyum adalah kekuatannya
Senyum adalah pilihannya
Senyum adalah tempatnya bersembunyi



Jarum pendek jam menunjuk ke angka sembilan, sedang jarum panjang telah beralih ke angka empat. Kamu keluar dari bangunan itu. Dulunya bangunan itu adalah sebuah rumah kemudian setelah pemiliknya pindah ke luar kota, dijadikan sebuah kantor, dan setelah beberapa bulan kosong, lalu berubah menjadi sebuah toko buku. Dengan cat warna merah menyala, bangunan itu tampak menyolok di pojokkan pertigaan jalan. Tepat di depan adalah sebuah factory outlet yang selalu ramai dikunjungi. Toko buku itu tidak terlalu besar, bangunannya jika dari depan justru tampak seperti rumah biasa. Halaman yang digunakan untuk tempat parkir pun tidak terlalu luas, jadi terkadang mobil harus parkir di pinggir jalan jika parkir sudah penuh.

Kamis, 05 Maret 2015

Kolaborasa

ilustrasi : ini

Rindu adalah jarak antara kau dan aku

Senja belum lama tumbang ketika Hita bersenandung lirih di kamarnya. Satu lagu yang sering diputar untuk menemani payahnya raga setiap malam menjelang. Matanya masih terlampau jauh dari kata “kantuk”. Angin malam menerobos lewat celah kecil jendela yang sengaja tak ditutupnya rapat. Jari-jemarinya sedang asik menekan tuts-tuts keyboard laptop yang  menyala. Melarutkan diri dalam rentetan kata yang ia susun untuk sebuah cerita.