Kamis, 19 Maret 2015

Gadis Berpayung



Malam ini hujan deras mengguyur kota di ujung selatan. Jalanan masih ramai dengan kendaraan yang melambatkan lajunya. Emperan toko yang telah tutup dihiasi pengendara motor yang menepi untuk berteduh. Di atas sana kilatan cahaya membentuk akar-akar langit disusul gelegar suara. Nampaknya hujan akan berlangsung lama.

Berbeda dengan yang lain, kamu memilih terus berjalan. Berbekal payung warna hijau tua yang kamu genggam di tangan tangan kananmu. Tangan kirimu menenteng sepatu, kakimu hanya beralaskan sandal jepit warna putih biru. Sesekali kamu berjinjit, sedikit melompat, menghindari genangan air di trotoar.

Kamu menoleh, sebuah angkot warna hijau kuning mendekat. Tangan kirimu melambai untuk menghentikannya. Cukup penuh. Payung yang menaungi tubuhmu kamu lipat. Penumpang saling merangsek, menyisakan tempat untukmu. Duduk diantara perempuan dengan dandanan “menor” di sebelah kiri  dan seorang lelaki tua di sebelah kanan.

Sepanjang perjalanan, perempuan itu terus saja “nerocos” dengan penumpang yang duduk di sampingnya. Kamu hanya  hikmad, terpaksa ikut mendengarkan. Suaranya memenuhi angkot.

Di sebuah pertigaan kamu berteriak ke sopir angkot “Kiri Bang.” Sebenarnya itu jaraknya hanya sekitar dua kilometer dari tempatmu naik tadi. Kamu pun turun. Payung hijau tua itu kamu kembangkan lagi. Dua lembar dua ribuan kamu ulurkan ke sopir angkot itu. Tidak lupa mengucapkan terima kasih. Lalu angkot itu berlalu.

Sebuah dompet warna cokelat kamu keluarkan dari balik tas yang sengaja kamu pakai untuk menutupi bagian dadamu.
“Cepetan periksa!”
“Lumayan, boleh juga duit tuh emak comel. Yuk cabut”
Lima lembar uang ratusan ribu berpindah dari dompet ke saku belakang celanamu. Dompet cokelat itu kini tergeletak di got.

*ilustrasi : gadis berpayung


21 komentar:

  1. Wooh.. tukang copet to? Unpredictable :D
    (Chris)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi...iya pak ....apa kabar pak? semoga sehat selalu..

      Hapus
  2. Waaaakkksss.... copetz.... #ketipu lagi dah.... :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. jaman sekarang mah jangan mudah ketipu Teh..:P

      Hapus
  3. Balasan
    1. :D :D ...3C Tant...cantik-cantik copet ...hahhaa

      Hapus
  4. Udah pro banget ya perempuan berpayungnya.... hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. terkadang penampilan kan menipu pak pical..hoho

      Hapus
  5. sompretttt eh copeeettt, sini balikin dompet eikeeee dong cyiiiinnnn, wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwkkwk...diiihhh dompet yey isinya kok dikit sihh cyiinnn nih gue balikin lagi

      Hapus
  6. Balasan
    1. :O kenapa mas? sambil geleng-geleng nggak ini walah-walahnya :D

      Hapus
  7. Dasar copeetttt !!! Kau copet hatikuhhh :v :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. :v :v

      kalao copet hatiku mah sokkk atuuuhhh

      Hapus
  8. Eeyalah... ayu-ayu kok jebul copet...
    Izin mampir berteduh disini ya mba hehe
    Salam Sehat! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ehhhh ada tamu dari negeri seberang....

      monggo monggo pinarak mas..hohoho suwun nggih

      Hapus