![]() |
sumber : inikpop.com |
Seseorang pasti
ada yang pernah merasakan satu masa dimana dunia seperti mau runtuh, berakhir, atau
merasa tidak ada gunanya sebuah hidup. Bagi orang yang tidak berpikir panjang,
biasanya akan melakukan jalan pintas untuk menyelesaikan masalahnya tersebut,
yang tentunya jalan itu berakibat buruk untuknya maupun orang lain di
sekitarnya. Padahal, jika kita masih memiliki harapan, masalah sebesar apapun
pasti ada solusinya, hanya saja kita perlu berpikir secara jernih untuk
menemukan solusinya.
Belum lama ini saya menonton sebuah film yang sarat pesan. Awalnya saya sempat ragu untuk menyelesaikan nonton film ini.
Tidak lain tidak bukan ya karena pemainnya kurang tampan. Hehehe… film itu
berjudul Castaway on the Moon (COTM). Film dari Korea Selatan yang
dirilis tahun 2009. Tergolong lama kan?
COTM diawali dengan adegan seorang pria yang ingin bunuh diri dengan
melompat dari jembatan di Sungai Han. Ia terlilit hutang dari tagihan beberapa
kartu kredit, dipecat dari tempat kerjanya ditambah diputus oleh pacarnya.
Ibaratnya sudah jatuh, ketimpa tangga, masih ketiban kenangan. Ehh.. Alih-alih
ingin mengakhiri hidupnya karena sudah tidak tahan dengan masalah yang menimpa
dirinya, Kim Seung Geun justru terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni
di Sungai Han. Pulau itu sebenarnya tidak jauh dari kota.
Awalnya Kim Seung Geun yang diperankan oleh Jung Jae Young berniat untuk
meminta pertolongan dengan berbagai cara. Mulai dari menelpon no telpon
darurat, membuat tulisan “HELP” di pantai, dan berteriak ketika ada kapal yang
lewat dekat pulau itu. Namun hasilnya nihil. Dia pun mencoba untuk menyeberangi
sungai dengan berenang, namun berenang bukanlah salah satu keahliannya. Lambat
laun Geun berusaha untuk bertahan hidup dengan menyesuaikan diri dengan segala
sesuatu yang ada di pulau itu. Klimaksnya ketika Geun menemukan sebungkus bumbu
mie instan rasa kacang hitam. Dia membayangkan betapa enaknya menyantap mie
itu. Teringat bahwa dia tak sempat menikmati mie itu di beberapa kesempatan, penyesalan
itu membuatnya berkeinginan untuk membuat mie sendiri. Berbagai cara ia lakukan
hingga akhirnya dia memilih mencoba mencari bibit tanaman biji –bijian dari dan
menanamnya. Baginya mie kacang hitam itu adalah harapannya.
![]() |
hancinema.net |
Jika Kim Seung Geun terasing karena keinginannya bunuh diri yang gagal, Kim
Jeong Yeon justru mengasingkan diri. Dalam istilah bahasa Jepang dikenal dengan
Hikikomori, yakni sengaja mengasingkan
diri atau menarik diri dari lingkungan sosialnya. Yeon yang diperankan oleh
Jung Rye Won mengurung dirinya di dalam kamar dan merasa lebih leluasa ketika
hidup di dunia maya dengan menjadi orang lain. Kepercayaan diri menjadi isu
utama yang ingin ditampilkan dari peran Yeon ini. Menjadi percaya diri ketika
menjadi orang lain dengan membajak beberapa blog mereka. Hobi lain dari Yeon adalah memotret
tempat-tempat sepi. Dari hobinya itu, secara tidak sengaja kameranya membidik
ke arah pulau di mana Geun berada.
Setelah mengamati Geun beberapa hari dengan lensa kameranya, Yeon merasa
bahwa dia dan lelaki itu (Geun) memiliki kemiripan. Yakni suka akan sepi. Awalnya
Yeon mengirim surat yang dimasukkan ke dalam botol dan dibuangnya lewat
jembatan yang berada di atas pulau itu. Geun membalasnya lewatnya tulisan di
pasir pantai. Dari situlah mereka mulai berinteraksi.
Film yang berdurasi 1 jam 56 menit ini selain mengandung pesan yang begitu
mengena juga banyak komedi di dalamnya. Geun menyuguhkan berbagai aksi konyol
yang mengundang tawa. Setelah googling
ternyata film ini meraih banyak penghargaan seperti Hawaii International Film Festival
dan Gold Cinematography Award di tahun 2009 dan masih ada 4 penghargaan lain di
tahun 2010.
Banyak pelajaran berharga dari film garapan Lee Hae Jun ini. Harapan adalah
pemacu semangat. Ketika seseorang sedang terpuruk karena masalah yang
menimpanya, harapan adalah kunci yang mampu membuat bangkit lagi. Ada yang
bilang orang tidak akan hidup tanpa harapan. Film ini juga mengajarkan kita tidak
hanya harapan yang diperlukan, harapan tanpa kerja keras adalah sia-sia. Bisa
dilihat dari usaha Geun yang ingin mewujudkan keinginannya untuk bisa membuat
mie sendiri. Selain itu kita bisa menyadari bahwa manusia memang tidak
diciptakan untuk sendiri. Manusia butuh teman, butuh orang lain. Geun yang
sudah terbiasa setelah beberapa bulan hidup sendiri di pulau terpencil,
nyatanya senang ketika mengetahui ada orang lain yang menyadari keberadaannya
di pulau itu dan mengiriminya surat. Sementara Yeon, awalnya yang merasa nyaman
dan aman dengan hidupnya di dunia maya, ia memulai berkomunikasi dan
berinteraksi secara nyata dengan orang lain.
Yap... Sepi itu membosankan dan nggak enak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar