Senin, 10 Agustus 2015

Tergiring Arus Kekinian

mie ayam (semua juga tau)


Apa yang kebanyakan orang lakukan sebelum makan ? Berdoa? Sepertinya itu sudahlah sangat keharusan. Betapa tidak, berdoa adalah perwujudan rasa terima kasih kita kepada Tuhan atas makanan yang tersedia di depan kita. Terlepas makanan itu nantinya bisa kita bayar atau harus kasbon.

Akan tetapi untuk saat ini ritual sebelum makan ini menjadi lebih complicated, bahkan mungkin lebih complicated jika dibandingkan hubungan tanpa status. Setelah berdoa(itupun kalau tidak lupa), hal yang harus dilakukan adalah menjepret makanan. Dari yang hanya sego(nasi) + tempe garit, sampai makanan yang namanya saja susah diucapkan oleh lidah jawa macam saya ini.

Tidak sampai di situ saja, itu baru setengah perjalan dari ritual yang ada. Selanjutnya adalah mengunggah di media social. Entah itu yang berlogo huruf “f” , bergambar burung, bergambar kamera, dan sebagainya. Dengan ditambah beberapa kata yang akan memperkuat foto tersebut.
Lalu apakah esensi dari ritual itu ?

Jika saya yang ditanya kenapa suka memfoto makanan lalu mengunggah ke media social. Jawaban saya adalah “saya sedang dalam proses tergiring arus kekinian”. Lantas apakah itu menjadi masalah bagi banyak orang ?

Tentu saja itu menjadi masalah. Bayangkan saja jika ada orang yang kelaparan sedang melihat postingan foto-foto menggiurkan itu. Sedangkan di kantong dan dompetnya recehan saja tidak mau bersarang, apalagi uang kertas yang mejikuhibiniu itu. Tentu orang itu akan tersiksa, rasa lapar yang dideritanya akan semakin menjadi. Ditambah jikalau ada ibu-ibu yang sedang hamil melihatnya, akan tetapi sang suami sedang tidak berkemampuan untuk membelikannya. Jikalau nanti anak yang lahir ngeces-an lantas siapakah yang bersalah dalam kasus ini?

Akan tetapi tentunya kita harus lihat dari segi positifnya juga. Tidak bisa dipungkiri banyak orang yang kebingungan ketika memasuki jam makan siang, bingung memilih makanan apa yang akan disantapnya. Dengan kita berbagi foto makanan tentulah kita bisa menjadi inspirasi bagi teman/ kerabat yang kebingungan dalam menentukan pasangan makanan mana yang akan mereka pilih.

Sudahlah jangan terlalu serius, ini hanya masalah memfoto makanan. Yakinlah, tidak ada yang lebih penting dari bagaimana kita bisa membayar makanan yang kita foto itu.


8 komentar:

  1. Jadi ini soal kekinian? makanan? atau hubungan tanpa status? wkwkwkwkwk :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. ini masalah dengan duit siapa saya harus membayar makanan yg saya jepret sebelum dimakan :D

      Hapus
  2. fotonya itu menggugah seleraaaaaa, Mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk bisa jadi pilihan makan siang mbak hihihi

      Hapus
  3. Kalau saya posting makanan biasanya karena saya tulis resepnya yang berarti saya bisa bikinnya. Kalau makanannya beli biasanya saya photo karena unik tampilannya, pengen ditiru resepnya makanannya bukan yang biasa saya makan sehari2 . termasuk kena Aris kekinian apa nggak saya nggak tahu......

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya donk..bu'e kan ibu2 masa kini...kalo ibu2 masa dulu kan ga pernah nulis resep tapi nulisnya di blog =D

      Hapus
  4. Hahaha! Makjleb jleb jleb jleb buat sayah...

    BalasHapus