![]() |
"Pameran seni rupa di Kulon Progo? Sepertinya ini belum pernah ada." Itu yang saya pikirkan waktu melihat pengumuman yang di share di Twitter.
Karena penasaran, saya berangkat ke tempat pameran hari Sabtu lalu. Pameran itu
diselenggarakan di Balai Desa Wates. Di depan gedung dihiasi dengan blarak
garing (daun kelapa kering), unik juga pikir saya. Memasuki ke gedung, saya
disambut beberapa mbak-mbak yang
bertugas menjaga buku tamu. Salah seorangnya menyapa saya dengan “sendirian saja
mbak?” Saya cuma senyum sambil mengisi buku tamu. Sambil mbatin juga sih “Iya mbak, soalnya mau ngajak Pak Lurah lagi
sibuk”.. ehh.
Melihat dari daftar tamu, baru
sedikit yang datang, mungkin karena masih tergolong pagi dan baru hari kedua.
Pameran ini berlangsung dari tanggal 21-27 Oktober 2016. Dari flyer yang saya dapat ketika mengisi
buku tamu tadi, pameran ini sebagai rangkaian perayaan hari jadi Kabupaten Kulon Progo yang ke 65. Sebuah langkah bagus dari pemerintah daerah dengan menyelenggarakan acara
semacam ini. Pameran yang berjudul Pameran Seni Visual dengan tema Kebangkitan
seni rupa Kulon Progo ini tidak hanya menampilkan karya lukis saja, namun juga
fotografi, kaligrafi, juga seni kriya yang merupakan hasil karya seniman Kulon
Progo. Juga ada karya pemenang lomba poster dan lomba lomba lukis SD-SMP-SMA yang juga ikut dipamerkan.
![]() |
salah satu karya Ahmad Supriyanto yang berjudul "Topeng Tipu Diri" |
![]() |
tiga foto karya Maryadi Melodz |
Setelah berkeliling, saya
tertarik dengan satu lukisan sosok dalang asli Kulon Progo yaitu, Ki Hadi
Sugito. Beliau adalah maestro dalang yang Kulon Progo miliki. Dari informasi
yang tertempel, lukisan itu adalah karya Rofik Rohadi. Dalam lukisan itu Rofik
ingin menyampaikan bahwa banyak pesan moral yang bisa diteladani dari cerita
pewayangan yang dibawakan oleh Ki Hadi Sugito. Lukisan ini nantinya akan
dilelang, dan uang hasil lelang akan digunakan untuk membantu perwujudan galeri
seni Ki Hadi Sugito.
![]() |
lukisan karya Rofik Rohadi |
![]() |
karya pemenang lomba lukis SD-SMP_SMA |
Jika dibandingkan dengan acara
perayaan hari jadi Kulon Progo sebelumnya seperti Manunggal Fair dan Tour Menoreh memang pameran ini lebih sepi
pengunjung dan peminat. Namun, semoga ke depannya pameran ini bisa rutin
diselenggarakan setiap tahunnya, karena dengan mengadakan pameran adalah salah
satu cara mengapresiasi, menjaga dan merawat seniman lokal Kulon Progo.
Sebenarnya saya tidak begitu
paham dengan seni, jadi ketika melihat-lihat lukisan hanya sebatas gambar apa
yang nampak lalu melihat judul dan karya siapa. Sejauh perhatian saya, tema
lukisan sangat beragam, mulai dari alam, cinta, kepahlawanan dan politik. Namun
ada satu lukisan yang menjadi favorit untuk selfi, yakni lukisan orang utan.
Beberapa pengunjung terlihat berselfie dengan lukisan tersebut.
Mau meluangkan waktu dan datang
ke pameran ini walaupun tidak tahu menahu tentang seluk beluk seni bagi saya
sudah merupakan bentuk apresiasi untuk seniman Kulon Progo.
Mantaaappp, nggak dipungut biaya ini ya Mbak?
BalasHapusiya, masuknya gratis
HapusTerimakasih ya, infonya bermanfaat.
BalasHapusOh ya, mau menambahkan informasi aja nih.
Bagi yang membutuhkan Sewa AC Tangerang untuk berbagai keperluan seperti event misalnya, bisa coba hubungi kami dari Arthur Teknik ya. Dijamin profesional dalam pengerjaannya.