“Saya terima nikah dan kawinnya…..”
Suara calon suamiku terdengar tegas saat mengucapkan ikrar
pernikahan kami dua tahun yang lalu. Aku tidak bersamanya saat ijab qobul
berlangsung. Aku baru dipertemukan dengannya saat ijab qobul selesai. Semenjak
saat itu pula kami sah menjadi suami istri.
Sampai saat ini tiba, sudah dua hari dia tidak pulang untuk
urusan pekerjaan. Suara mobilnya terdengar di halaman, aku bergegas
menyambutnya di depan pintu.
“Kamu masih ingat ini?” dia menyodorkan sebuah amplop coklat
padaku.
Aku mengikutinya masuk lalu duduk di ruang tamu. Aku terpaku
membaca sebuah kertas yang ternyata aku lupakan itu. Kontrak itu sudah selesai
ternyata.
kawin kontrak? :o
BalasHapusiya..
Hapusmasih banyak di NKRI, dan adat mendukungnya, good post mbak
BalasHapusbener pak, cerita ini juga terinspirasi dari sebuah tayangan di TV ttg masih maraknya hal semacam ini di negara kita ini. :)
Hapusterima kasih pak