“Kamu cengeng”
“Bajuku…pasti Ibu marah kalau lihat bajuku seperti ini.”
Kamu terisak mengusap baju terkena lumpur yang justru membuat semakin kotor.
Baju warna merah jambu yang kamu pakai tidak sengaja
terciprat lumpur karena bola yang ku tendang masuk ke kubangan. Aku menggegam tanganmu mengantarmu pulang
sementara kamu masih terus terisak.
“Apa yang harus aku lakukan ?” tangismu malah semakin
menjadi. Aku hanya menggaruk kepala yang tidak gatal.
_
Tangan mungil halus dulu yang aku genggam itu sudah tidak
ada, berganti dengan penuh keriput. Aku
membawamu ke tempat itu, sebuah lapangan kecil di ujung jalan.
“Ini kan tempat waktu itu?” Aku mengangguk tersenyum
“Waktu cepat berlalu ternyata. Aku pikir tempat ini sudah
tidak ada. Untung saja tidak kena gusur atau semacamnya.”
Kepalamu kamu
sandarkan di bahuku. Aku hanya diam tetap menggenggam tanganmu. Sampai aku
merasa bahuku basah oleh air matamu.
“Ah kamu masih cengeng seperti dulu .”
Teman kecilku, teman hidupku.
aw..aw..co cuiitttt :D
BalasHapusRomantis mbahe...
BalasHapusmbah2 juga boleh romantis donk bu'e =D
Hapusgood post mbak
BalasHapusterima kasih pak :)
HapusWooh.. manis :)
BalasHapuswehh suit suit =D
HapusUhuk! Uhuy!
BalasHapushahahha..batuknya ga sembuh2 ya mas =P
Hapus