Anis, seorang gadis dari Ciamis,
berangkat ke negeri seberang demi mencecap mimpi manis. Dibawa lelaki berkumis
dengan iming-iming ongkos gratis. Berkumpul di penampungan dengan puluhan yang
tak kalah kinyis-kinyis. Berangkat dengan kemampuan serba ekonomis. Tidak lupa
sempat narsis dengan tongsis, jepret sana-sini, upload medsos biar eksis.
Malang nasibnya bertemu majikan
bengis. Tiada kekuatan untuk menghindar apalagi menangkis. Hanya mampu meratapi
nasib sambil menangis.Hidup terkungkung
dalam tralis. Suatu kali ia mampu kabur melompati pagar betis. Lari ketakutan
dengan perut lapar mengiris. Tak ada gaji membuat kantongnya tipis. Beruntung
ia bertemu seorang wanita berbaju gamis. Ia membelikan roti dengan toping
kismis. Tak tega melihat Anis yang terus meringis.
Pulang tanpa uang hanya luka
sekujur pelipis. Disambut emak dengan tangis. Hatinya seperti ditusuk
linggis.Meratapi nasibnya mendapat majikan sadis. Pelajaran itu membuatnya
berubah drastis. Ia kubur cita-cita untuk jadi artis. Membantu bapak berjualan
ikan meski bau amis. Senyum terkembang ketika dagangan terjual habis.
sumber gambar : di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar